Tribun.website – Pejabat Kesehatan Jerman pada Selasa (30/3/2021), sepakat untuk membatasi penggunaan vaksin virus corona dari AstraZeneca pada orang di bawah usia 60 tahun.
Keputusan ini dikeluarkan pihak berwenang di tengah kekhawatiran atas laporan pembekuan darah pada sejumlah kecil orang, yang menerima suntikan vaksin AstraZeneca.
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn dan pejabat negara sepakat untuk hanya memberikan vaksin kepada orang berusia 60 atau lebih.
AstraZeneca akan diberikan bagi mereka yang termasuk dalam kategori berisiko tinggi untuk penyakit serius dari Covid-19, dan telah setuju untuk mengambil vaksin meskipun risiko kecil efek samping yang serius.
“Singkatnya, ini tentang menimbang risiko efek samping yang secara statistik kecil, tetapi perlu ditanggapi dengan serius, dan risiko jatuh sakit akibat Corona,” kata Spahn kepada wartawan di Berlin.
Dilansir dari AP News, langkah tersebut mengikuti rekomendasi dari panel ahli vaksin independen Jerman dan dilakukan setelah regulator medis negara itu merilis data baru, yang menunjukkan peningkatan kasus gumpalan darah yang tidak biasa di kepala penerima AstraZeneca baru-baru ini.
Baca juga: ITAGI Rekomendasikan Interval Penyuntikan Dosis Vaksin AstraZeneca 8 Minggu
Baca juga: Tak Ada Laporan KIPI Berat, Kemenkes: Penyuntikan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tetap Berjalan
Berita tersebut merupakan pukulan keras bagi perusahaan vaksin AstraZeneca.
Laporan ini beredar kurang dari dua minggu setelah regulator obat Uni Eropa (UE) mengatakan, vaksin tersebut tidak meningkatkan insiden penggumpalan darah secara keseluruhan, menyusul ketakutan serupa.
European Medicines Agency mengatakan pada saat itu bahwa manfaat vaksinasi lebih besar daripada risikonya.
Tetapi, European Medicines Agency tidak dapat mengesampingkan hubungan antara suntikan dan beberapa jenis gumpalan yang tidak biasa.